TulisanQ

Image Not Uploaded

Gaji Tinggi tapi Tak Bahagia

Sabtu, 06 September 2025 - tulisanq

Gajiku sekarang bisa dibilang 3–4 kali lipat dari UMR Jogja bahkan bisa tembus 5–6 kali lipat dengan ditambah tunjangannya. Angka yang mungkin bagi sebagian orang terlihat besar, bahkan cukup untuk disebut “wah”. Tapi entah kenapa, di mataku sendiri semua itu terasa biasa saja. Tidak ada makna lebih, tidak ada kebanggaan yang benar-benar bisa kurasakan.


Orang bilang, salah satu bentuk kebahagiaan adalah punya uang untuk membeli apa pun yang diinginkan. Tapi jujur saja, aku tidak pernah benar-benar merasa butuh membeli barang-barang tren hanya untuk terlihat keren. Bahkan ketika mampu, aku lebih memilih untuk tidak ikut-ikutan.


Bagiku, uang terasa lebih berharga ketika bisa kuberikan untuk keluarga. Aku masih ingat jelas, dengan gaji pertamaku aku tidak membeli sesuatu untuk diriku sendiri. Aku memilih membelikan ponsel baru untuk orang tuaku, karena ponsel lama mereka memorinya sudah penuh. Aku juga pernah membelikan jam tangan modern, touchscreen, harganya jutaan, untuk mereka. Semua itu kulakukan bukan karena ingin terlihat berbakti, tapi karena memang di hati, aku ingin mereka merasakan kenyamanan dari hasil keringatku.


Dan meskipun aku sudah menghabiskan jutaan rupiah untuk mereka, aku sadar itu tidak akan pernah cukup untuk membalas budi. Bagaimana mungkin materi bisa mengganti kasih sayang yang mereka berikan sejak aku kecil? Bagaimana mungkin selembar uang bisa setara dengan perhatian mereka yang tidak pernah lelah menuntunku tumbuh?


Kadang, di tengah usia yang semakin dewasa, aku rindu sekali dengan masa kecil. Masa ketika aku hanya perlu tersenyum dan orang tuaku langsung menaruh perhatian penuh. Sekarang aku sadar, dewasa hanyalah angka di KTP. Karena di dalam hati, aku tetap anak kecil yang lahir dari mereka, yang selalu rindu diperhatikan, dan yang tidak pernah bisa berhenti mencintai keduanya.

©2025 TulisanQ. All rights reserved.