TulisanQ

Gang Sempit Itu

Gang Sempit Itu

Minggu, 07 September 2025 - tulisanq

Hari ini aku kembali lagi menyusuri gang sempit di Jakarta, sebuah jalan yang sudah begitu akrab dalam keseharianku. Deretan rumah rapat, suara kendaraan yang padat, dan hawa panas khas ibu kota menyambutku seakan mengingatkan bahwa aku sudah benar-benar kembali ke rutinitas. Jakarta, dengan segala riuh dan hiruk-pikuknya, selalu menuntut untuk terus bergerak tanpa jeda.


Padahal, baru saja kemarin aku pulang dari Jogja. Dua hari liburan di sana terasa terlalu singkat, seakan waktu berlari begitu cepat tanpa bisa kupegang. Ada rasa enggan untuk kembali, karena Jogja bukan sekadar kota singgah, melainkan tempat kelahiranku, tempat yang selalu memberi ketenangan yang tak pernah kutemukan di Jakarta. Di sana, setiap sudutnya terasa akrab, setiap langkahnya penuh kenangan.


Namun kenyataan tetaplah kenyataan. Aku harus kembali ke Jakarta, kembali ke pekerjaan, dan kembali pada rutinitas yang kadang terasa menyesakkan. Meski hati ini masih ingin berlama-lama di Jogja, aku sadar ada tanggung jawab yang harus kutunaikan di sini. Mungkin inilah harga dari sebuah pilihan, meninggalkan kenyamanan untuk mengejar masa depan. Dan di antara rindu yang masih tertinggal, aku belajar menerima bahwa hidup memang tentang pulang dan pergi, tentang menahan diri sekaligus merelakan.

©2025 TulisanQ. All rights reserved.